Pages

Kamis, 11 April 2013

Story for today #2

The first time I knew you. I feel you are the best. But after a long time I've known you, you're different from the first. events most annoying is when you ask for help me to beg. for some reason, I was finally willing to help you. after kutolong, why are you turning angry at me? I'm wrong? you know? You can only get angry, do not dare to act! But, what can I do? I can only sigh and be patient you.
for: women who had been shot.

Sabtu, 06 April 2013

Story For Today!

Malam minggu. ya, hari ini adalah malam minggu. malam yang selalu ditunggu-tunggu oleh semua orang untuk bersantai, bercanda gurau, bersenang-senang, dan lain sebagainya. Tapi tidak bagiku. Aku tidak tahu kenapa seharian ini aku selalu jengekel dengan ibuku. mendengar suaranya memanggilku saja, aku selalu menjawabnya dengan keras. entah mengapa. Hari ini, aku, ibu, dan adikku saling bertengkar. tidak ada yang mengerti satu sama lain. semuanya memilih pada pendirian. awal masalahnya begini.. Ibu : Adik, kalau pake laptop jangan dicas! nanti cepet rusak! Adik : Iya iya bu! Ibu : Gak usah mbentak! Gak sopan! Adik : siapa lho yang mbentak?! Ibu : Tadi! BArusan!Cepet dicabut casnya! Adik : Iya iya! nanti tak cabut! Ibu : Yaudahlah! Kalau gitu! Lalu ibu menuju kamar tidurnya dan menutup pintu dengan membanting. Seisi rumah kaget semua Aku : KEnapa dik? Adik : *angkat bahu* .... Adik : Lho, lho! Kenapa ini?! *tunjuk laptop* Aku : Lho dik! kamu apakan? Itu laptopku lagi! Huh! Adik : Gak tau lho! Tiba-tiba kayak gini! Aku : kamu itu selalu aja bikin laptop orang rusak! Adik : Apa lho?! Aku gak ngerusakin! Aku : NGELES terus aja! Akhirnya aku dan adikku kupun ber cek-cok mulut. dan laptopku belum kunjung selesai masalahnya. Semua terasa gelap ketika adik mengatakan aku ini a**ji**. Sakit rasanya. Seorang kakak telah diolok-olok adik sendiri dengan tidak sewajarnya. Aku pun memilih untuk pergi dan mengatakan, "Terserah! Pokoknya besok udah harus bisa dipakai!". Aku pun ke kamar ibuku. ketika hendak masuk, ternyata pintu dikunci. Aku pun mengetok pintu dan berteriak agar ibuku kedengaran. Lalu kudengar suara ibu mengatakan bahwa jangan masuk ke kamar ibu! Terserah kalian sudah mau ngapain! dengan suara yang keras. Seketika aku bingung.. "Aku salah apa bu?" ibu diam. diam diam diam dan diam. Aku pun pergi karena tidak ada respon dari ibu. Aku memilih kamarku untuk mencurahkan segala isi hatiku pada kamar. Hanya itu yang bisa kulakukan. Menangis, menangis, menangis dan terus menangis. Kenapa aku selalu diperlakukan seperti ini? tanyaku dalam hati. Setelah merasa lega, aku pun merasa ngantuk dan ingin tidur. Bersambung..